Cegah Stunting pada Ibu Hamil: Dengan Nutrisi Tepat, Kehamilan Sehat!
Oleh: Ila Azizah, Program Studi Sarjana 1 Kesehatan Masyarakat, STIKes Respati Tasikmalaya
Kehamilan adalah periode yang sangat krusial bagi kesehatan ibu dan janin. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu, tetapi juga perkembangan bayi sejak dalam kandungan. Salah satu masalah serius yang dapat muncul akibat kurangnya perhatian terhadap asupan gizi selama kehamilan adalah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak di masa pertumbuhannya.
Stunting dapat menghambat perkembangan fisik dan otak anak, yang berdampak pada kualitas hidupnya di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi yang optimal guna menghindari risiko stunting. Artikel ini akan membahas bagaimana nutrisi yang tepat selama kehamilan dapat membantu mencegah stunting dan mendukung kehamilan yang sehat.
Apa Itu Stunting dan Bagaimana Pengaruhnya pada Anak?
Stunting adalah kondisi dimana anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari rata-rata untuk usianya akibat kekurangan gizi pada periode penting dalam tumbuh kembangnya. Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun. Proses ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak, yang berakibat pada penurunan kemampuan belajar, daya tahan tubuh, dan potensi produktivitas di masa depan.
Secara global, stunting merupakan masalah besar. WHO (2023) memperkirakan jumlah kasus stunting di dunia mencapai 22% atau sekitar 149,2 juta anak pada tahun 2022, dengan sebagian besar kasus terjadi di negara berkembang. Di Indonesia, stunting masih menjadi isu kesehatan yang serius dengan prevalensi yang tinggi, terutama di daerah-daerah dengan akses gizi terbatas.
Pada ibu hamil, stunting dapat terjadi akibat kekurangan asupan gizi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Ibu yang kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang rentan mengalami stunting. BBLR adalah kondisi bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram. Bayi dengan BBLR berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif, keterlambatan fisik, serta peningkatan risiko penyakit infeksi.
Pentingnya Nutrisi yang Tepat Selama Kehamilan
Kehamilan yang sehat dimulai dengan pemenuhan gizi yang optimal. Gizi yang tepat membantu mendukung pertumbuhan janin, perkembangan otak, serta menjaga kesehatan ibu hamil agar tetap bugar selama masa kehamilan. Beberapa komponen gizi yang sangat penting selama kehamilan untuk mencegah stunting antara lain:
-
Vitamin dan Mineral
Berbagai vitamin dan mineral berperan penting dalam mendukung kehamilan yang sehat. Beberapa vitamin yang wajib dipenuhi saat hamil antara lain vitamin A, B6, B12, C, dan D. Contoh nutrisi penting meliputi:-
Asam Folat: Berperan dalam pembentukan sel saraf dan mencegah kelainan janin. Ibu membutuhkan 600-800 mcg asam folat per hari, yang bisa diperoleh dari kacang-kacangan, biji-bijian, pepaya, pisang, telur, jeruk, mangga, tomat, stroberi, sayuran hijau, dan hati sapi.
-
Kalsium: Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium dan vitamin D dapat meningkatkan risiko anak mengalami rakitis, yaitu kelainan pada tulang yang membuatnya menjadi lunak dan berpotensi menyebabkan stunting. Makanan yang mengandung kalsium antara lain susu, brokoli, dan biji-bijian.
-
Zat Besi: Anemia pada ibu hamil sering menjadi penyebab stunting. Untuk itu, kebutuhan zat besi harus dipenuhi dengan makanan seperti bayam, sayuran hijau, seafood, roti, dan daging sapi, serta suplemen besi yang biasanya diberikan oleh dokter.
-
-
Protein
Protein sangat penting untuk perkembangan sel dan jaringan tubuh janin. Sumber protein yang baik termasuk daging tanpa lemak, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Asupan protein yang cukup juga mendukung kualitas ASI setelah bayi lahir. -
Lemak Sehat
Lemak sehat seperti yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, dan ikan salmon sangat penting untuk perkembangan otak janin. Omega-3, khususnya DHA dan EPA, berperan dalam pembentukan sistem saraf janin. -
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh, terutama untuk mendukung pertumbuhan janin yang cepat. Ibu hamil disarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, dan roti gandum utuh, yang lebih bergizi dan memberi energi tahan lama.
Strategi Pencegahan Stunting Melalui Asupan Gizi
Untuk mencegah stunting, ibu hamil perlu memastikan asupan gizi yang optimal. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:
-
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Ibu hamil harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan berat badan, tekanan darah, dan perkembangan janin dalam kondisi normal. Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi kekurangan gizi yang perlu ditangani. -
Makanan Sehat dan Bergizi
Memperkenalkan ibu hamil pada menu makanan yang seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Hindari makanan yang mengandung banyak gula dan lemak jahat, yang tidak memberikan manfaat gizi. -
Suplemen Gizi
Dalam beberapa kasus, suplemen gizi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan. Suplemen yang dianjurkan untuk ibu hamil antara lain asam folat, zat besi, dan kalsium. -
Edukasi dan Penyuluhan Asupan Gizi
Penyuluhan mengenai pentingnya gizi bagi ibu hamil sangat penting untuk mengurangi tingkat stunting. Ibu hamil perlu diberi informasi yang jelas mengenai pola makan sehat dan pentingnya konsumsi makanan bergizi. -
Meningkatkan Akses Terhadap Makanan Bergizi
Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, terutama bagi ibu hamil di daerah terpencil atau yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit. Program bantuan makanan atau distribusi suplemen gizi dapat menjadi salah satu solusi.
Menurut Dr. Diah Rumekti Hediati, Sp.OG dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, “Selama hamil, pastikan ibu mengonsumsi cukup makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, penting untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin dan mineral seperti zat besi, asam folat, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, B, dan D” (2022).
Pemeriksaan rutin selama kehamilan sangat penting untuk memantau perkembangan janin dan mendeteksi masalah pada janin atau kesehatan ibu hamil.
Kesimpulan
Stunting adalah masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan anak. Namun, dengan pemenuhan gizi yang tepat selama kehamilan, ibu hamil dapat berperan besar dalam mencegah stunting. Nutrisi yang seimbang, pemeriksaan kesehatan rutin, serta dukungan dari keluarga dan komunitas adalah kunci untuk mencapai kehamilan yang sehat dan anak yang bebas stunting. Dengan kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya nutrisi, kita dapat bersama-sama membangun generasi yang lebih sehat dan cerdas, mulai dari dalam kandungan.
Referensi
- Erma Retnaningtyas, Retnoningsih, Erni Kartikawati, Nuning, Sukemi, Desi Nilawati, Nurfajri, Denik (2022), Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi Mengenai Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Link
- Sri Hendrawati, Wiwi Mardiah, Revina Ayu Febri (2024), Pemenuhan Vitamin Pada Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting: Sebuah Narrative Review. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Link
- Sutarjo, U. S. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
- Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Nutrisi Ibu Hamil Sebagai Upaya Pencegahan Stunting. [Link](https://fkkmk.ugm.ac.id/nutrisi-ibu-hamil-sebagai-up